Bab 132
"Nggak perlu terburu-buru, kita lihat dulu apa yang ingin dia lakukan," kata Alice dengan suara samar sambil menggunakan sikat gigi elektrik.
Mutiara hitam adalah harta karun yang banyak diincar orang. Munculnya Selvi saat ini bisa menjadi pengalih perhatian yang sempurna.
Setelah berbincang tentang hal lain, mereka menutup telepon.
Setelah Alice selesai mandi, dia turun ke bawah, lalu keluar untuk berlari beberapa putaran.
Ketika dia kembali, keluarga beranggotakan empat orang itu sedang duduk di meja makan sambil membaca koran. Bahkan Sarti juga ikut melihat berita bersama.
"Putri sulung keluarga Andraji ternyata adalah dokter sakti tanpa nama. Apa kita bisa memintanya untuk memeriksa kesehatan Nenek Dela?" tanya Sarti.
Sejak terakhir kali mendengar kabar tentang Alice yang dituduh curang dan pingsan karena marah, Dela masuk rumah sakit dan penyakit lamanya sering kambuh. Jadi, dia harus dirawat di rumah sakit terus-menerus.
Alice terdiam.
"Kaden, bagaimana kalau kamu mencoba mengund
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link