Bab 122
"Alice, sedang memikirkan apa? Sudah kupanggil beberapa kali, tapi kamu nggak menyahut," ujar seseorang sambil menepuk bahunya.
Alice tersadar dan melihat bahwa itu adalah Bu Erny. Dia bertanya, "Ada apa, Bu Erny?"
Bu Erny, dengan tas kanvas di bahunya, berdiri dengan kedua tangan di pinggangnya. Perutnya yang besar terlihat jelas, seperti guru ini sengaja datang mencari Alice.
"Akhirnya aku menemukanmu. Ini, aku sudah memilihkan beberapa naskah pidato untukmu. Coba lihat, mana yang bisa kamu terima?" ujar Bu Erny sambil mengeluarkan beberapa lembar kertas A4 dari tasnya yang berisi naskah pidato dalam dua bahasa, Inggris dan Mandarin, dengan banyak catatan tambahan yang menunjukkan bahwa dia telah menghabiskan banyak waktu untuk ini.
Alice mendorong kotak makanannya ke samping dan melihat naskah-naskah itu dengan bingung.
"Nanti malam, hasil pemilihan sepuluh besar siswi terpopuler akan diumumkan. Saat ini, dari kelas 11, hanya peringkatmu yang paling tinggi. Kamu pasti masuk sepuluh
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link