Bab 1021
"Apa yang kamu katakan?" tanya Winda.
Marco kembali berkata, "Hm, aku bilang, bagaimana kalau kita punya anak kedua?"
Langkah kaki Winda berhenti sejenak, lalu menatapnya selama beberapa saat, kemudian bertanya, "Marco, apakah kamu gila?"
Marco terdiam sejenak.
Sejak kejadian yang menimpa Ken, Winda sangat cuek padanya. Winda juga sangat jarang di rumah, dia lebih sering pulang ke rumah orang tuanya dan pergi liburan.
Awalnya, Marco mengira kalau Winda merasa sedih karena putra dan ayahnya pergi secara berturut-turut. Tinggal di rumah hanya akan membuat Winda teringat akan putranya, jadi lebih baik keluar dan berjalan-jalan untuk menghibur diri.
Namun, enam tahun sudah berlalu dan Winda tetap seperti ini. Marco juga menyadari ada yang tidak beres padanya.
Suatu kali, Marco membicarakan hal ini dengan asistennya ketika dia mabuk. Asistennya juga tahu kondisinya saat ini dan berkata, "Pak, untungnya pernikahan militer tida boleh diceraikan. Kalau tidak, Bu Winda mungkin sudah bercerai de
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link