Bab 75
Yelena bersikeras untuk tidak menutup makam leluhurnya, dan ia juga menolak rencana tim arkeolog untuk memasuki area makam guna melindungi benda bersejarah yang ada di dalamnya.
Negosiasi antara kedua belah pihak mengalami jalan buntu.
Tim arkeolog tidak memiliki alternatif lain selain terus berusaha membujuk Yelena.
Yelena bukanlah manusia, ia mampu bergerak bebas tanpa meninggalkan jejak. Tim arkeolog dapat berbuat banyak selain menjelaskan pentingnya benda bersejarah itu di hadapan makam leluhurnya.
Pak Damian mengawali pembicaraan, kemudian Pak Sebastian menyampaikan pendapatnya.
Meskipun raut wajah Yudha tampak pucat pasi, ia tetap menyampaikan penjelasan di hadapan batu nisan mengenai kejamnya para penjarah makam dan hilangnya banyak benda bersejarah negara yang dikirim ke luar negeri.
Di tengah-tengah penuturannya, Yudha terbawa emosi dan melontarkan kata-kata kasar.
Dengan nada penuh amarah, ia melontarkan kutukan seolah-olah ingin menimpakan sial kepada keturunan para penjarah
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link