Bab 48
Zainal melihat ke arah Master dan Leira, lalu melihat jumlah uang di ponselnya. Akhirnya, dia menggertakkan gigi dan berkata, "Apa katamu? Bisakah kamu menyelamatkan putraku?"
Leira mengangguk.
"Baik. Uang ini aku beri padamu." Zainal menarik napas dalam-dalam dan lanjut berkata, "Tapi, kamu harus membangunkan anakku lebih dulu."
"Oke."
Master itu menepiskan debu sambil berdiri di samping dan tersenyum sinis, tampak mengamati hasilnya.
Dia memperhatikan Leira. Tubuhnya lemah dan kusam, jelas terlihat dirinya kekurangan gizi. Meskipun sorot matanya tampak cerah, tidak ada tanda-tanda Leira adalah seseorang yang melakukan kultivasi. Master itu sangat yakin bahwa Leira tidak akan bisa melakukannya.
Leira berjalan ke sisi tempat tidur. Matanya tertuju pada tubuh Jimmy, kemudian jatuh ke arah pergelangan tangan Jimmy.
Di pergelangan tangan itu, ada gelang berlian dan giok yang tampak sangat jernih.
Ada juga bunga teratai warna emas dan biji teratai yang tergantung pada gelang itu.
Gelangnya
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link