Bab 74
Sabrina takkan membiarkannya begitu saja!
Malam ini, dia harus meminjam kekuasaan keluarga Salim untuk mempermalukan Nadira.
Sekitar sepuluh menit kemudian, Lily memapah Yaman yang sedang mabuk masuk ke dalam bilik.
Seketika mata Yaman berbinar-binar saat melihat wajah cantik Nadira.
Terlintas ekspresi cemburu di wajah Lily, selama perjalanan memapahnya kemari, Yaman tak pernah sekali pun meliriknya.
Dia teringat peringatan Sabrina untuk menaruh Yaman di atas sofa dan mendorongnya ke Nadira, lalu segera mengunci pintu bilik dari luar.
"Kenapa buru-buru gitu?" Nadira tiba-tiba menahan pintu sembari tersenyum kepada Lily. "Aku rasa kamu agak bodoh."
"Kamu bilang apa?" Lily menatap marah.
Nadira terkekeh dan berkata, "Sabrina menyuruhmu untuk mengunciku dan Yaman di sini, 'kan? Kalau aku jadi kamu, setelah dihina seperti itu oleh Sabrina, aku akan menangkap Tuan Yaman yang sedang mabuk. Sabrina hanya menganggapmu sebagai anjing peliharaan. Di dalam hatimu pasti sadar, nikmat rasanya bisa
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link