Bab 470
Beni tahu siasatnya, dia merasa agak lelah dan membalas, "Di sini ada handuk, Lestari."
Namun, Lestari sudah masuk dan memeluk erat pinggang Beni yang ramping dari belakang. Lestari menundukkan kepala dan mencium tetesan air di tubuh Beni, lalu Lestari memohon lembut sambil terisak, "Kakak Ketiga, aku telah mengundang seorang ahli luar negeri yang mahir dalam mengobati penyakit yang sulit dan rumit. Kabarnya, nggak ada penyakit yang nggak bisa dia sembuhkan. Bisakah kamu pergi menemuinya jam sepuluh pagi ini?"
"Aku telah menemui lebih dari sepuluh dokter yang diatur oleh Rumah Sakit Levarda, apa itu berguna? Lestari, mungkin aku masih butuh sedikit waktu," ujar Beni.
"Tiga tahun sudah cukup lama. Kakak Ketiga, apa kamu nggak mencintaiku?" tanya Lestari. Dia merasa khawatir dan air matanya mengalir.
Beni menyeka air matanya dengan lembut, terlintas rasa kasihan dalam benaknya. Dia membalas, "Bagaimana mungkin?"
"Karena kamu sudah mencintaiku, kenapa kamu nggak menginginkanku?" tanya Les

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link