Bab 35
Nadira mengangkat alisnya, mengamati Sabrina dengan ekspresi geli, seolah-olah sedang melihat badut kecil yang melompat-lompat.
Di sampingnya, L berdiri tegap dan tinggi, sepenuhnya mengabaikan keberadaan Sabrina. Dalam matanya, seakan-akan orang seperti itu sama sekali tidak layak untuk diperhatikan.
"Ayo, pergi," ajak pria itu dengan nada dingin, lalu berbalik pergi dengan langkah anggun.
Nadira yang lemah lembut berjalan mengikuti di belakangnya.
Sosoknya yang patuh makin menonjolkan tinggi dan gagahnya pria itu. Di belakang mereka, Yohan menatap dengan sorot murka.
"Nadira!" teriak Yohan tiba-tiba, menghentikan langkahnya.
Ekspresi Sabrina langsung berubah masam.
Nadira berhenti. Pria itu menoleh ke arahnya dan berkata, "Aku akan angkat telepon. Sopir akan menjemputmu. Bisakah kamu urus sendiri?"
Nadira tersenyum dan mengangguk.
Dia menoleh dengan tatapan dingin ketika Yohan berjalan mendekat, tatapannya tertuju pada pria tinggi yang pergi menjauh untuk menerima telepon. "Siapa dia
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link