Bab 204
Nadira menatap Beni tanpa berkata apa-apa. Hatinya terasa dingin. Dialah yang menyelamatkan ibu mertuanya, tetapi di mata Beni, Lestari-lah yang terlihat sebagai penyelamat.
Dia mengepalkan tangan erat-erat. Lestari benar-benar datang dengan persiapan matang.
Setelah saling berdiam diri sejenak, Nadira akhirnya berkata dengan suara rendah, "Aku mau keluar sebentar."
Beni mengerutkan kening, nadanya dingin saat memberi perintah kepada Sada, "Suruh pengawal mengikutinya."
Di dalam mobil yang diparkir di luar rumah sakit, Lestari menunduk sambil tersenyum sinis. Dia menyebut nama Nadira dengan penuh kebencian, seperti ingin mengunyah dan menghancurkannya hingga serpihan terakhir.
Dia hampir bisa menebak semua yang dikatakan Nadira kepada Kakak Ketiga. Dia tahu mereka pasti sudah berbaikan. Nadira, dengan posisi sebagai istri, pasti akan mencoba membisikkan keraguan tentangnya. Namun, dia sudah memikirkan cara untuk menghapus semua kecurigaan itu. Dengan memanfaatkan Nyonya Reva, dia berha
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link