Webfic
Open the Webfic App to read more wonderful content

Bab 189

Pria itu terengah, matanya yang gelap berubah merah saat berkata, "Sada, turun dari mobil." Sada menatap cemas ke arah wanita kecil itu sebelum akhirnya turun dengan gemetar. "Kamu jangan ... " Nadira mencoba untuk melawan, tetapi segera menyadari bahwa dia telah membuat marah pria itu. Urat biru muncul di tangan pria itu, seolah dipenuhi amarah. Dia dengan kasar menekan Nadira ke jendela mobil. Tanpa basa-basi, bibirnya yang tipis hampir menyatu dengan bibirnya, perlakuannya sangat kasar. Nadira yang lemah hanya bisa merasakan bibirnya yang cepat memerah. Beni teringat adegan di mana Nadira berada di ujung tempat tidur, dipakaikan pakaian oleh Ronald, serta darah yang mengalir di bibir merah Nadira tampak menggoda, seperti sedang mengambil kekuatan dari seorang pria. Amarahnya makin membara, seperti orang yang kehilangan akal, dia menggigit leher halus Nadira. Aroma harum yang keluar membuat Beni makin liar, terus mengejarnya, merobek dan menguasai tubuhnya. Nadira terhimpit di sisi m

Locked chapters

Download the Webfic App to unlock even more exciting content

Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.