Bab 187
"Dasar wanita ini, benar-benar merepotkan!" Dia mengumpat sambil menatap Yansen tajam, sorot matanya gelap dan dingin.
Yansen merasa ngeri. Semua upayanya membela Nadira kini tak ada gunanya, seperti serpihan es yang tak berbekas.
Tanpa sepatah kata, Beni langsung melangkah pergi dengan cepat.
Yansen buru-buru menyusul, menyadari bahwa kemarahan kakak ketiganya sudah hampir meledak. Dengan hati-hati, dia mencoba menenangkan. Dia berkata, "Nadira pasti dijebak. Malam ini ada banyak orang dengan niat buruk, nggak mungkin dia benaran bicara soal bisnis. Ada kamu yang begitu berpengaruh saja nggak dia manfaatkan. Dia nggak bodoh. Dia sedang hamil. Ayo cepat selamatkan dia!"
Amarah yang meluap di dada Beni berubah menjadi kecemasan yang mengguncang, membuat hatinya terasa sesak.
Hana mengikutinya dengan kesal, takut kalau kakak sepupunya akan berhasil membujuk Kakak Ketiga.
Lestari melambatkan langkahnya. Saat ini, ponselnya bergetar tanpa suara. Dia berjalan ke sudut dan menjawabnya. Dari
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link