Bab 178
Hanya Nadira yang bisa melihatnya, Lestari yang bersandar di samping L, dengan mata almondnya yang memancarkan kebahagiaan yang sangat jelas.
Dia sangat hati-hati, bahkan tidak terlalu dekat dengan L. Bahkan caption yang ditulisnya pun sempurna tanpa cela. Namun, tatapan matanya yang terkandung dalam senyum tipis itu jelas ditujukan untuk Nadira.
Setelah L memarahinya dengan kasar, suaminya yang tidak pulang ke rumah, malah mabuk tengah malam bersama wakil direktur wanita.
Sombong, menantang, dan dengan sedikit permusuhan yang tidak terlalu mencolok, Nadira bisa merasakannya semua.
Di dalam hatinya, rasa sakit itu seperti tertusuk jarum, sangat perih.
Yovita dengan cemas bertanya, "Kamu lagi bertengkar sama L? Dasar wanita licik, memanfaatkan celah, apa kamu belum paham juga?"
"Aku tidak bertengkar. Hari ini dia tiba-tiba memarahiku habis-habisan," jawab Nadira. Dia teringat betapa tajamnya kata-kata caciannya, membuat hatinya bergetar.
"L itu bukan orang yang gila. Kamu pasti ada biki
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link