Bab 149
"Desainer muda, kalau kamu ingin menunjukkan niat baikmu, apa kamu nggak seharusnya mendesain satu set perhiasan eksklusif untuk ibuku? Aku akan membayar dan membeli berlian terbaik dari lelang, memastikan desain kamu bisa memberi kelegaan pada ibuku," ujar pria itu sambil mengedipkan mata dengan licik.
Nadira yang terkejut memandangnya dengan penuh semangat, lalu berkata, "Aku pasti akan menggunakan keterampilan terbaikku, Nyonya Besar Lia, aku akan pastikan kamu puas!"
Nyonya Besar Lia mendengus, "Ini jauh lebih baik. Aku akan menyimpan gelang ini, Ronald, antarkan dia keluar."
Melihat Nyonya Besar yang sibuk memeriksa gelang itu, Nadira tahu bahwa kemarahannya sudah mereda.
Setibanya di luar ruang perawatan, Nadira berbalik untuk mengucapkan terima kasih, tetapi tanpa sengaja dia menabrak sepasang mata yang lembut. Pria itu tengah mengamatinya dengan tatapan yang cukup mendalam.
Nadira merasa canggung dan segera mengusap wajahnya. Dia berkata, "Pak Ronald, terima kasih banyak atas k
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link