Bab 143
Awalnya, Nadira merasa terguncang saat melihat L belum pergi. Hatinya yang dipenuhi emosi sedih dan matanya yang penuh air mata bersinar sejenak. Dia berpikir, mungkinkah dia sebenarnya hanya bersikap keras di luar tetapi lembut di dalam hati? Atau dia masih khawatir tentang dirinya?
Namun, pemandangan yang terlihat berikutnya mematahkan harapannya. Dia melihat Tuan L dengan penuh perhatian menyelimuti Lestari. Ternyata mereka berdua masih bersama.
Tuan L memang belum pergi. Dia hanya sibuk merawat Lestari yang basah kuyup. Mungkin dia sedang mengajaknya berobat.
Sementara itu, Nadira dipukuli hingga tubuhnya terasa sakit luar biasa. Dia hanya bisa terbaring di ruang perawatan tanpa ada seorang pun yang memberinya segelas air, karena Tuan L tidak mengizinkan perawat untuk datang.
Dari sudut pandangnya, Nadira melihat dengan jelas Tuan L membentangkan tangannya, hampir memeluk Lestari ke dalam pelukannya.
"Adik seperti apa yang pantas diperlakukan dengan begitu mesra?" pikir Nadira deng
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link