Bab 124
Pria itu melihat pakaian sekilas lalu berkata, "Agak imut. Anak yang lahir nanti, apa akan sekecil kacang?"
"Nggak mungkin sekecil kacang, apa kamu juga lahir seperti kacang?" jawab Nadira. Dia juga membaca beberapa buku tentang bayi.
"Semua itu tergantung padamu, makan yang banyak," ujar pria itu. Dia mengernyit dan melihat pada tubuhnya.
"Aku punya tubuh yang bagus, jangan merendahkanku," jawab Nadira.
Beni melirik bagian atas tubuhnya, bibir tipisnya yang penuh godaan tersungging senyum lalu berkata, "Untuk sekarang, aku nggak khawatir soal asupan makanan anak kita."
Nadira langsung tersadar. Dengan malu dia segera merapikan jaket kecilnya! Pria itu kembali menatap wajah cantiknya yang memukau, meskipun tidak seindah miliknya, dengan angkuh dia berkata, "Kamu bisa berharap pada kecantikan anak kita nanti."
Nadira mengira pria itu memuji dirinya, dengan sombong dia mendengus, "Tentu saja, soal kecantikan anak kita nanti pasti akan mengikuti gen aku. Kamu nggak usah sok terlihat tampa
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link