Bab 22
Sorot kebencian Aleya pun sontak terganti dengan rasa takut.
Selama menjalani kehamilannya di rumah Keluarga Husan, dia jadi tahu betul sifat Kris.
Meskipun Raya sudah menyuruh orang untuk mengawasinya 24 jam setiap hari, tetap saja bawahan Kris bisa menemukan celah untuk menjebaknya.
Mungkin Aleya sudah lama mati seandainya dia tidak begitu beruntung.
Kris bisa merasakan dengan jelas tubuh Aleya yang gemetar, sorot tatapannya pun menjadi makin tajam.
Jika bukan karena Fara tidak suka Kris melakukan tindakan ilegal, Aleya pasti tidak akan bisa hidup sampai sekarang.
Untung saja anak yang Aleya kandung itu meninggal. Setidaknya satu masalah Kris berkurang.
Kris pun mendorong Aleya menjauh dengan jijik, lalu mengelap tangannya dengan sapu tangan.
"Mulai sekarang, pergilah sejauh mungkin dari sini."
"Kalau sampai aku melihatmu lagi ...."
"Nggak cuma ini akibat yang kamu rasakan."
Setelah memperingatkan Aleya seperti itu, Kris pun berjalan keluar sambil membanting pintu kamar rawat hingga

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link