Bab 95
Dengan langkah berat, ia berbalik untuk pergi hanya untuk mendengar suara Jeremy yang tiba-tiba terdengar dengan keras di belakang.
“Seorang wanita baru saja mendonasikan darahnya untuk anakku? Wanita yang mana?”
“Hah? Oh, yang itu.”
Mendengar jawaban perawat itu, Madeline menyembunyikan dirinya di pintu keluar darurat.
Ia takut nanti Jeremy akan jijik kalau tahu bahwa itu adalah darahnya, namun menyelamatkan Jackson menjadi prioritasnya.
Madeline bersembunyi di sudut, mengencangkan dagunya dan berjongkok saat melihat Jeremy lewat di depannya.
Sekujur tubuhnya sakit dan pendonasian darah tadi membuatnya menggigil karena kedinginan. Menekuk tubuhnya di pojokan, ia melihat sosok Jeremy pergi dan menghilang dari pandangan, sama seperti kesadaran Madeline mulai memberi. Hari sudah berganti saat ia terbangun. Kedua kakinya kram oleh posisinya karena ia berdiri dengan tangan tertahan di tembok.
Rasa sakit di tubuhnya masih ada dan luka di keningnya membakarnya.
Sambil menyokong bera
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link