Webfic
Open the Webfic App to read more wonderful content

Bab 92

Madeline merasakan jantungnya yang tadi berpacu seketika menjadi tenang dan saat bara itu meninggalkannya, darahnya membeku di dalam pembuluh darah. Haha. Berpikir kalau ia awalnya mengira bahwa pria itu cemburu. Menggelikan sekali. Ketika sebenarnya cuma seorang alpha male yang posesif, menegaskan dominasinya. Ia hanya sebuah barang belaka dalam permainan Jeremy. Madeline tersenyum tanpa emosi, saat ia merasa Felipe mendekat dari belakang. “Aku mempercayakan istriku di tanganmu, Uncle Felipe. Terima kasih sebelumnya telah menjaga Madeline,” Jeremy berterima kasih pada Felipe. Felipe tersenyum lembut. “Tentu saja.” … Sementara Madeline tidak membeli syal baru, ia membeli plester luka ringan untuk menutupi tanda merah yang Jeremy tinggalkan di lehernya. Ia duduk dan mulai bekerja. Tidak berapa lama kemudian, ia mulai menerima banyak pesan berisi caci maki dari beberapa nomor tak dikenal. Semua mendampratnya tentang betapa ia tidak tahu malu karena menggoda Jeremy. Terlalu mu

Locked chapters

Download the Webfic App to unlock even more exciting content

Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.