Bab 463
Setelah Madeline mengatakan itu, Eloise sudah menangis histeris duluan. Di pihak lain, Sean tak bisa lagi menahan air matanya.
Mereka ingat ketika mereka pergi menemui Madeline di ruang kunjungan saat Brittany dibunuh.
Wajah Madeline tampak pucat dan kuyu. Citra itu terus muncul di kepala mereka, begitu pula dengan perlakuan brutal dan kejam mereka terhadapnya.
Mereka telah mengutuk dan menampar Madeline untuk membela Meredith. Sean bahkan menampar Madeline yang sudah terlanjur lemah hingga gadis itu roboh ke lantai.
Sekarang hati mereka sakit saat kembali memikirkan semua itu.
Mereka tak bisa menahan rasa sakit di hati mereka yang disebabkan oleh penyesalan.
Eloise dan Sean tidak dapat membayangkan betapa kuatnya Madeline untuk tidak menangis dalam situasi itu.
Saat ini, Madeline masih setangguh dan sekuat dulu. Dia tersenyum ringan saat mengingat masa lalunya yang memilukan.
“Semua itu sudah lewat. Aku tak mau mengungkit-ungkitnya lagi.”
Dia tersenyum ringan saat sebuah kilatan keke
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link