Bab 435
Meskipun Madeline sudah bisa menebak dari jawaban Meredith, ketika Jeremy memberinya jawaban tegas, dia tetap terpana.
Angin dingin di awal musim dingin membelai wajahnya. Hawa dingin yang menusuk tulang itu membuat Madeline teringat kekejaman pria ini dulu.
Dia tak pernah bisa melupakan tindakan kejam dan berdarah dingin serta tatapan pria ini.
Setelah beberapa saat, Madeline mengerutkan bibirnya dengan dangkal. “Kau sangat membenci Madeline, tapi kenapa kau bahkan mendirikan batu nisan untuknya? Kau bahkan juga memberinya mawar. Aku tak mengerti ini," ujarnya sambil tersenyum. Dia tak bisa menerima kenyataan ini.
Jeremy sangat membencinya sampai-sampai ingin menghancurkannya menjadi debu, jadi mengapa pria ini mendirikan batu nisan untuk mengenang kematiannya?
Jeremy tersenyum mendengar itu. Tatapan lembutnya mendarat di wajah Madeline. “Aku tahu kau tak akan memercayaiku karena bahkan aku pun beberapa kali telah membohongi diriku sendiri.”
Madeline menoleh. “Membohongi dirimu sendi
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link