Bab 329
Detak jantung Madeline tiba-tiba menjadi tidak menentu, tapi dia dengan tenang memasang ekspresi terkejut dan bingung. Dia mendongak dan bertemu dengan sepasang mata hitam Jeremy.
“Apa? Kau bilang mantan istri mu tidak meninggal?”
Dia mencubit kedua alisnya kemudian tertawa.
“Kau tidak mencurigaiku sebagai mantan istri mu, Madeline, lagi, bukan?”
Ketika suara Madeline jatuh, Jeremy juga tertawa. Embusan angin musim gugur bertiup, samar-samar bertiup ke warna misterius yang muncul di kedua matanya. Dia memandang Madeline dan berkata dengan lugas, "Beberapa orang masih hidup, dan dia sudah mati. Tapi beberapa orang sudah mati, dan dia masih hidup.”
Setelah mendengarkan kata-kata itu dalam diam, Madeline mengerutkan sepasang bibirnya.
“Apa kau mencoba untuk mengatakan padaku kalau mantan istrimu hidup di dalam hatimu?”
Tak hanya tertawa, tapi tawa Madeline penuh dengan ironi.
“Semua orang tahu bahwa Madeline adalah wanita yang paling kau benci.”
“Semua orang tahu?” Jeremy mengunyah kata-k
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link