Bab 265
Jeremy mempercepat langkahnya menuju ke tempat di mana dia baru saja melihat sosok putih itu. Jantungnya berpacu dengan sangat kencang seakan-akan siap melompat keluar dari dadanya.
‘Maddie!’
‘Kaukah itu, Maddie?’
Dia meneriakkan nama Madeline di dalam hatinya lagi, dan lagi, begitu yakin kalau dirinya tidak sedang berhalusinasi.
Akan tetapi, saat dia sampai ke makam itu, tak seorang pun ada di sana.
Apa yang dia lihat beberapa saat yang lalu mungkin hanya sebuah mimpi.
Hatinya membeku.
Apakah dia sedang berhalusinasi karena terlalu merindukannya?
Jeremy memikirkan itu sembari merasa kecil hati. Saat hendak meninggalkan makam, dia melihat sebuah jejak asap datang dari sebuah makam di dekat situ.
Dia menyipitkan kedua matanya dan bergegas pergi.
Dia sudah sampai di depan makam Len. Lelaki tua itu adalah kakek Madeline. Dia bisa melihat sebuah buket berisi bunga krisan putih di depan batu nisan dan sebatang lilin yang masih menyala.
Benar saja, dia tidak sedang berhalusinasi sebelumnya.
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link