Bab 194
Hal terakhir yang bisa Madeline harapkan adalah Jackson berlari ke pelukannya, memanggilnya ‘Mom’.
Jackson pasti merasa ketakutan dan tidak aman.
Bocah itu membenamkan tubuh mungilnya jauh ke dalam pelukannya. Seolah-olah satu-satunya cara untuk mengurangi rasa takutnya adalah dengan memeluknya erat dengan kedua tangannya sementara matanya tetap terpejam.
Jantung Madeline terasa mengencang melihat tanda-tanda kecemasan di kedua pipi kecil Jackson. Sudah lama sekali sejak ia merasakan tikaman rasa sakit yang mengganggu keluar dari dadanya. Ia mengangkat tangan untuk menepuk lembut bagian belakang kepala Jackson, suaranya lembut.
“Tidak apa-apa sekarang, Jack. Tidak apa-apa.”
Dengan kata-katanya yang menenangkan, Madeline melihat Jackson lebih rileks dan tenang dibanding keadaan kesal sebelumnya.
“Apa Jackie baik-baik saja, Mommy?” Lilly berjalan mendekat dan bertanya dengan polos.
“Dia akan baik-baik saja. Jangan khawatir." Madeline tersenyum. “Mommy membuatkanmu kue. Bagaimana kal
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link