Bab 173
Ibunya…
Bukan, wanita itu adalah ibu Meredith.
Madeline menertawakan dirinya sendiri dengan nada mencemooh, benaknya penuh dengan adegan Eloise dan Sean menampar wajahnya demi melindungi Meredith.
Ia bahkan masih ingat tendangan terakhir Sean yang menyebabkannya muntah darah.
Mereka tak pernah menatapnya hingga ‘akhir hayatnya’.
Pegangan Madeline pada gagang pintu sangat kuat, dan di saat itu, Eloise mengeluarkan ponselnya untuk menelepon Meredith.
“Mer, kau bisa keluar sekarang. Aku akan membawamu ke sesi spa nanti, lalu kita bisa berbelanja pakaian. Besok adalah ulang tahunmu, dan Jeremy juga akan melamarmu. Aku akan memastikanmu tampil paling cantik. Aku akan mengubahmu menjadi putri raja yang paling menakjubkan di seluruh dunia. Sayangku, kau akan selalu menjadi putriku yang paling kusayang.”
Putri raja? Putri tersayang?
Ah.
Madeline ingin tertawa mendengar semua itu. Ia tak ingin lagi melanjutkan menguping Eloise.
Ia berbalik, namun ia tak melihat kalau salah satu karyawannya seda
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link