Bab 160
‘Terima kasih.’
Kata-kata yang Madeline ucapkan dengan sangat lembut menempel di telinganya. Namun, kata-kata itu menghunjam keras ke dalam hati Jeremy.
Ketika Jeremy melihat wajah menakjubkan di hadapannya ini, dia merasa seolah-olah telah berubah menjadi patung. Dalam hitungan detik, dia kehilangan semua indra dan kesadarannya.
Dia bahkan merasa kalau dia mungkin sedang bermimpi.
Wajah cantik di hadapannya sangat menawan.
Sangat menyakitkan!
‘Maddie!’
Dia tak bisa mengontrol dirinya untuk tidak meneriakkan nama itu di dalam hatinya.
Hatinya yang tertidur lelap selama tiga tahun terakhir tiba-tiba terbangun.
Madeline hanya tersenyum ringan ketika melihat reaksi Jeremy.
‘Apakah kau terkejut, Jeremy?
‘Mantan istri yang kau benci ternyata belum mati.
‘Akan tetapi, aku bukanlah Madeline Crawford yang terlalu mencintaimu hingga menelantarkan harga dirinya, rasa cinta pada diri, dan bahkan dirinya.’
“Maafkan saya, Mr. Whitman. Saya masih punya beberapa hal yang yang harus saya urus, jadi sa
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link