Bab 125
Madeline tercengang dan bahkan tidak sempat menyangkal ketika Jeremy dengan lembut mengangkat dagunya, nafas hangat pria itu begitu dekat di wajahnya, menyebabkan jantungnya berdegup kencang. Ia mendengar sebuah tawa jahat. “Aku sudah mengatakan sebelumnya, bahkan jika kau mati, kau harus mati di tanganku.”
Suara magnetis pria itu bergema di telinga Madeline bagaikan mimpi buruk.
Madeline hanya bisa berdiri diam dalam kengerian menatap senyum jahat pria itu saat jantungnya berdebar kencang di dadanya. Jeremy tidak menyelamatkannya, pria itu hanya ingin membunuhnya sendiri!
“Berikan anting-anting itu padaku,” Jeremy menuntut.
Mengingat fakta bahwa pria ini pernah memusnahkan bukti yang bisa membuktikan ketidakbersalahannya demi Meredith, Madeline tahu ia sama sekali tak boleh menyerahkan anting-anting ini kepada Jeremy.
Ia buru-buru berbalik namun ditahan oleh Jeremy.
“Madeline, jangan membuatku mengulangi kata-kataku, berikan padaku." Nada bicara Jeremy menjadi lebih dingin.
Madeline d
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link