Webfic
Open the Webfic App to read more wonderful content

Talak

Di dalam kamar. Affatar juga diam. Anak itu langsung merebahkan tubuhnya di ranjang. Disusul oleh Dewi, yang ikut merebahkan diri di samping anaknya. "Sayang, kamu nggak usah dengerin apa kata mereka tadi ya?" Dewi mengusap lembut rambut anaknya, di krcupnya berulang-ulang. Seolah mengatakan, ia tak akan sanggup jika harus kehilangan anak itu. Kejadian tadi sore itu, sudah membuktikan kalau wanita itu tidak akan sanggup jika Affatar tahu hal yang sebenarnya. Tahu, kalau dia adalah darah daging mantan suaminya. Dan meminta tinggal bersama pria itu. "Iya,Bun." Affatar hanya menjawab singkat. "Bun, Attar haus. Ingin minum," sambungnya, beranjak dari baringnya. "Biar bunda yang ambilin minumnya," usul Dewi, namun anak itu menolaknya. "Nggak, Bun. Attar ambil sendiri aja. Attar gak mau merepotkan Bunda. Attar 'kan udah gede," tolak anak itu menatap wajah Dewi. Dewi tersenyum bangga melihat kemandirian anaknya. Yang selalu tak ingin membuat dirinya repot. "Ya udah, hati-hati ya?" Dewi memban

Locked chapters

Download the Webfic App to unlock even more exciting content

Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.