Selamat datang anakku
"Bayi Bu Siska keadaannya kritis. Karena itu harus segera dilakukan operasi sesar," jelas pria itu, membuat Guna tertunduk penuh penyesalan.
"Lakukan yang terbaik untuk keduanya, Dok," ucapnya lemas.
"Baiklah kalau begitu, silahkan isi administrasinya terlebih dulu," sahut dokter itu mendapat anggukan dari Guna.
Pria itu tampak menyesali perbuatannya. Tak ada lagi amarah diwajahnya, yang tersisa adalah kesedihan. Ia bergegas ke ruang administrasi guna mematuhi prosedur yang ada sebelum operasi dilakukan oleh dokter itu.
"Kasihan Siska, Mas." Dewi tak henti-hentinya menitikkan air mata. Entah apa yang membuat wanita itu terlihat sangat sedih. Nasib Siska dan anaknya atau penyesalan mantan suaminya. Aku langsung merangkulnya membawa wanita itu untuk duduk dikursi.
"Sudah sayang. Kamu nggak usah sedih ya. Ingat kandungan kamu, kasihan dia liat ibunya sedih. Nanti dia ikutan sedih," ujarku mengelus perutnya.
Tak lama setelah itu Guna kembali masih dengan wajah yang sedih. "Kamu yang sabar
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link