Bohong
Semua murid TK Aviecena mulai membubarkan diri. Pertanda pelajaran telah usai. Sama halnya dengan seorang anak perempuan dan seorang anak laki-laki yang terlihat ceria, menunggu momen itu tiba.
"Attar, kenapa kamu nggak jenguk aku?" tanya Bianca, setelah mereka memasuki halaman sekolah.
"Sakit?" Affatar mengerutkan keningnya. "Kamu sakit apa, Bianca?" Dia sama sekali tidak tahu, kalau sahabat kecilnya itu baru saja pulang dari rumah sakit.
"Aku jatuh, coba lihat ada bekas jahitan kan di kepalaku." Bianca menunjuk kepalanya.
"Iya, maaf ya Bianca aku nggak tahu kalau kamu sakit." Wajah Attar terlihat menyesal. "Mungkin, waktu mis Melsi mengabsen kamu, pas waktu itu aku juga gak berangkat sekolah," jelas Attar lagi.
Bianca mengangguk. Mereka kembali melanjutkan langkahnya. "Oh iya, Tar. Aku pengen banget loh main ke rumahmu? Kangen sama tante Dewi," sambung Bianca penuh harap.
"Em, boleh. Kamu bisa minta antar mommymu," balas Attar tak kalah senang. "Kamu di jemput mommymu 'kan?" Kemudian
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link