Lebih baik aku mati
Terdengar suara langkah kaki menuju kamarnya, Dewi semakin mempertajam pendengarannya. Semakin lama semakin dekat, dan berhenti tepat di depan kamar. Wanita itu beranjak, meski dengan ragu ia tetap memeriksa siapa orang yang ada di balik pintu.
Handle pintu berhasil ditarik oleh Dewi, perlahan ia membukanya dan wanita itu dikejutkan oleh seorang pria uang sangat dikenalinya. Pria itu adalah Rangga, yang secara mengendap-endap akan masuk ke dalam.
"Rangga!!" seru Dewi, Rangga pun melonjak kaget. "Ngapain kamu ada disini?" Dari gelagatnya yang seperti seorang maling tertangkap basah, sudah pasti pria itu mau berbuat jahat pada Dewi.
"Em, anu. Itu, em ... Tolong buatkan saya nasi goreng," jawab Rangga seperti orang bingung.
Dewi tidak begitu saja percaya dengan ucapan pria itu. Dan tak lantas mewujudkan keinginan Rangga. Ia masih ragu, akan kebaikan pria yang kini terlihat pucat pasi.
Hingga Rangga mengulangnya lagi. "Tolong, buatkan aku nasi goreng." Pria itu memintanya dengan wajah meme
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link