Webfic
Open the Webfic App to read more wonderful content

Bab 90

Setyo segera menjalankan tugasnya dengan perasaan cemas, dengan cepat mengakhiri panggilan telepon. Saat lampu merah berubah menjadi hijau, Alena melajukan mobilnya mengikuti kendaraan di depannya, hingga melewati persimpangan. Geri sudah berhenti di pinggir jalan di depan. Ketika melihat mobil gurunya berhenti di sana, Alena juga ikut menepi. Dia menurunkan kaca jendela mobilnya, lalu bertanya, "Guru, kenapa berhenti?" Bukankah mereka belum sampai tujuan? "Kenapa kamu lambat sekali? Aku pikir kamu salah jalan," jawab Geri. "Tadi aku mendapat telepon dari Paman Setyo, jadi aku memperlambat laju mobil. Anak Paman Setyo, Dito, mulai menangis lagi setiap malam. Jimat yang Guru buat hanya bertahan tiga hari," jelas Alena. Wajah Geri tampak sedikit memerah. Sebagai seseorang dengan kemampuan spiritual yang tidak terlalu tinggi, muridnya sering menggodanya, menyebutnya hanya memiliki kemampuan biasa. Tanpa bantuan Alena untuk berkomunikasi dengan arwah, kemampuan Geri yang terbatas hanya bis

Locked chapters

Download the Webfic App to unlock even more exciting content

Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.