Bab 38
Riko masih mengeluh tentang cucu pertamanya di samping Alena. Alena mau tidak mau berkata kepadanya, "Kakek, jangan ngomong ke aku. Kamu bisa masuk ke mimpinya dan memarahinya atau memukul dia."
Riko terdiam.
"Kakek, pulanglah dan berhenti mengikutiku. Kakimu akan hilang lagi nanti," ucap Alena.
Riko segera melihat ke bawah ke kakinya. Untungnya, kakinya belum menjadi transparan.
Riko lalu berhenti dan berkata dengan pasrah kepada Alena, "Pantas saja kamu bisa menikah dengan bocah itu. Kalian berdua sama saja."
Hanya orang yang sama yang bisa hidup bersama.
Alena tersenyum, mengucapkan selamat tinggal dan melangkah pergi untuk memperlebar jarak dari Riko.
Tak lama kemudian, sosoknya menghilang di pintu masuk lift.
Riko berbalik dan berjalan kembali ke kamar. Dia melihat cucunya masih duduk di sofa dan kedua perjanjian itu diletakkan di atas meja kopi. Entah apa yang dia pikirkan.
"Dasar bocah bodoh!" ucap Riko dengan kesal.
Riko memarahi Jason, "Dengan sifatmu yang seperti itu, kalau k
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link