Bab 23
"Nyonya Winda pasti panjang umur."
Sekretaris itu hanya bisa berkomentar seperti itu.
Dia tidak berani mengomentari bosnya yang tidak kunjung menikah saat sudah menginjak kepala tiga.
"Semua orang berharap panjang umur, tapi berapa banyak yang benar-benar bisa? Hidup itu hanya hitungan puluhan tahun," jawab Winda sambil tersenyum.
Dia juga balas tersenyum tanpa berkata apa-apa lagi.
Dia mengantar Winda ke pintu ruangan CEO, lalu mengetuk pintu dan membukanya.
"Kamu kembali bekerja saja."
Winda mengingatkan dengan lembut, lalu berjalan memasuki ruangan Jason.
Dia yang peka pun menutup pintu ruangan. Jangan sampai dia dibunuh karena secara tidak sengaja melihat CEO-nya diomeli Winda karena tidak kunjung menikah.
"Nenek."
Jason pun bangkit berdiri menyambut Winda.
Winda mengabaikannya, dia berjalan ke sofa dan duduk.
Jason menyadari ada yang salah dengan ekspresi neneknya, dia pun terlihat kebingungan.
"Nenek kenapa?"
Jason benar-benar merasa tidak berdaya menghadapi orang tua satu ini.
S
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link