Bab 99
"Kamu jam berapa pulang? Biar aku jemput," ucap Edbert.
"Nggak perlu. Aku mau keluar sama Monica," balas Everly.
Edbert tersenyum dan berkata, "Ini pertama kalinya aku menawarkan diri untuk jadi sopir. Kamu malah langsung menolakku."
"Biasakan dirimu untuk ditolak mulai sekarang, lama-lama kamu juga akan terbiasa," ujar Everly.
Monica dan Stanley mengacungkan jempol mereka pada Everly. Teman mereka memang keren!
Dia sama sekali tidak takut pada Edbert.
Suasana hati Edbert sedang baik, jadi dia tidak memaksa. Berhubung Everly sudah punya janji, dia pun menutup telepon.
Everly menggigit bibirnya, lalu membaringkan kepalanya di atas meja sambil melihat ponsel.
"Kamu kenapa?" tanya Monica.
Everly menjawab dengan lirih, "Rasanya agak kecewa, seperti ada sesuatu yang salah."
Sambil bertopang dagu, Monica menepuk bahu Everly dengan satu tangannya yang lain dan berucap, "Jangan bilang kamu juga mulai menyukai Edbert?"
Everly memanyunkan bibirnya dan menggeleng.
Dia lalu bertanya pada Stanley,
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link