Bab 72
Everly mengerutkan alisnya sedikit dan meremas tangan Edbert. "Tapi ... Aku masih ingin pergi."
Edbert menjawab dengan lembut, "Di rumah ini, kamu punya teman seumuran untuk diajak bermain, dan ada pembantu yang siap merawatmu, hingga menyiapkan makanan tiga kali sehari. Kalau kamu pergi, aku sering ke luar kota dan rumah akan sepi, cuma ada kamu sendiri. Selain itu, kalau kita pindah, Ayah dan Ibu mungkin akan khawatir kamu merasa nggak nyaman di rumah keluarga Howard dan mulai berspekulasi liar, malah jadi makin repot."
Setelah beberapa saat, Gerald pun akhirnya angkat bicara dengan suara berat, "Kalau kamu nggak mau tinggal di bagian depan rumah, di belakang ada loteng kosong. Kamu dan Edbert bisa pindah ke sana."
Semua orang di rumah ini terus membujuk Everly untuk tetap tinggal. Everly yang tadinya sudah sangat mantap untuk pergi, kini hatinya mulai goyah.
Edbert pun melangkah mundur agar istrinya bisa tetap tinggal di rumah ini. "Bagaimana kalau kita tinggal di sini beberapa bula
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link