Bab 62
Setelah kedua orang itu menghilang, ruang tamu menjadi sangat tenang.
Keheningan di ruang tamu begitu mencekam hingga jatuhnya sebutir jarum pun terdengar jelas.
Edbert menelan ludahnya dan berkata, "Kak Adelle, Stanley sudah 20 tahun, kan?"
"Eh, ya, ya, tapi, tapi Edbert, dia masih muda." Adelle merasa Edbert berniat mendisiplinkan anaknya.
Edbert menoleh ke arah punggung Stanley dan Everly yang menghilang dan berkata, "Umurnya sudah cukup, saatnya dia menikah."
Adelle hampir tidak bisa mempercayai apa yang didengarnya. 20 tahun? Umurnya sudah cukup?
Saatnya dia menikah?!
Edbert tidak merasa malu sama sekali ketika mengucapkan itu.
Sementara itu, Stanley dan Everly muncul di halaman belakang.
Stanley menyerahkan ponselnya kepada Everly dan berkata, "Kamu. Ayo cepatlah. Aku harus mengubah warna rambutku sebelum gelap."
Everly tertawa lepas sambil memegang ponsel dan berkata, "Stanley, kamu benar-benar nggak ada kemajuan. Kamu benar-benar memalukan."
Stanley berkedip dengan cepat, dan m
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link