Bab 41
Edbert juga menatap Everly. Semalam dia pergi tanpa pamit karena terlalu emosional. Hari ini dia juga ingin tahu apa Everly akan marah lagi.
"Aku nggak merasa bersalah." Everly memang tidak mengecewakan harapan Edbert terhadapnya. Jawabannya sama seperti yang diharapkan oleh Edbert.
Seperti seekor banteng yang keras kepala.
Jawabannya tentu saja membuat Gerald yang sabar marah.
"Kalau gitu, pergi ke ruang isolasi dan renungkan kesalahanmu. Kamu baru boleh keluar setelah menyadari kesalahanmu."
Dia memanggil kepala pelayan dan menunjuk ke arah tertentu sambil berkata, "Bawa dia ke sana dan biarkan dia merenungkan kesalahannya."
Kepala pelayan yang berdiri di samping menyarankan, "Pak Gerald, Bu Everly masih muda dan baru saja masuk ke sini, jadi jangan menakutinya."
"Kenapa? Kamu juga mau melawanku?" Gerald menatap kepala pelayan yang biasanya bersikap lembut di sampingnya dengan sangat marah.
Kepala pelayan terdiam. Dia hanya bisa mengikuti perintah untuk membawa Everly ke ruang isolas
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link