Bab 19
Dia berhenti selama dua menit, lalu menghela napas dengan ringan, dan naik ke lantai atas dengan ekspresi datar.
Everly melihat dia kembali dan terkejut, "Bukannya kamu pergi berkencan? Kenapa bisa kembali secepat ini?"
Edbert menatapnya dengan sinis, lalu pergi ke ruang pakaian.
"Cih! Kamu melirikku dengan sinis lagi. Kamu cuma punya bola mata besar dan bisanya memberikan tatapan sinis." Everly menyindir di belakang.
Di halaman, Adelle baru pulang. Begitu turun dari mobil, dia melihat sahabatnya menangis di balkon.
Dia memerintahkan pembantu untuk membawakan semua barangnya ke kamar tidurnya, lalu dia pergi sendirian ke samping Rumiko. "Rumiko, kamu kenapa?"
Begitu Rumiko melihat Adelle, dia langsung mengusap air matanya dan berteriak, "Kak Adelle, akhirnya Kakak pulang."
"Rumiko, kenapa kamu nangis?" Adelle melihat sekeliling, lalu melihat ada dua cangkir teh di meja teh dan bertanya, "Siapa yang baru saja mengganggumu?"
Rumiko tidak memberi tahu Adelle apa yang Edbert baru saja kata
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link