Bab 55

Ada identitas tercantum. "Pengirim: Nona Lily" Dalam sekejap, Sandy refleks menebak isi di paketnya. Mata hitamnya tampak suram, sedingin air yang mampu membeku menjadi es. "Sandy, ini …" Shita masih duduk di tempatnya. Sikunya bertumpu pada sandaran kursi, tampak seperti ingin tahu secara tidak sengaja. "Kamu keluar dulu," potong Sandy. Nada bicaranya dingin, bahkan tidak pernah sedingin ini sebelumnya. Di depan Tara, wajah Shita sempat terlihat kaku. Namun, dia lekas mengatur ekspresi canggungnya, lalu berdiri dengan tenang. "Baik, kamu selesaikan urusanmu dulu." Usai Shita keluar kantor, suasana di ruangan perlahan menjadi tegang. Tara merasakan sesak. Dia juga menebak apa isi dari dokumen kiriman itu, tetapi dia tidak berani percaya dengan tebakannya. Benarkah Nyonya Lily ingin cerai dengan Pak Sandy?' Sandy membuka amplop dokumen dan mengeluarkan isinya. Beberapa kata "Surat Cerai" yang ditulis dengan huruf kapital langsung menyambut penglihatannya. Dokumen itu dia lemparkan ke at