Bab 51
Keluarga Febrianto sangat memedulikan Lily.
Sandy tidak ingin para orang tua khawatir. Menurutnya, ini hanya masalah kecil.
Tinggal tunggu Lily berpikir lebih jernih. Mungkin, Sandy bisa memberi sedikit "pendidikan" ketika bertemu dengannya agar masalah ini bisa selesai.
"Lily agak nggak enak badan. Aku balik dulu, nggak ikut makan malam."
Ekspresi khawatir di mata Lidya sontak berubah penuh harap. "Apa dia hamil?" tanyanya.
Salim, yang sedang menyesap eh, segera meletakkan cangkirnya dan mendekat. "Hamil bukan urusan kecil! Suruh dia pulang ke rumah ini, biar istirahatnya bisa baik!"
"Nggak," tolak Sandy tegas.
Obat itu tidak akan salah.
Lidya dan Salim serentak menatap ke arahnya penuh tanya. "Kenapa kamu bisa seyakin itu?"
Sandy pun sibuk mencari-cari alasan untuk berkelit. "Dia memang lagi nggak enak badan karena ... itu."
"Yah," desah Lidya kecewa. Namun, dia tidak lupa untuk mengingatkan Sandy supaya menjaga Lily baik-baik dan terus mendesak, "Kalau kamu nggak cepat-cepat punya a
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link