Bab 93
"Bahaya, cepat merunduk!"
Arman berteriak dengan keras.
Vani terkejut dengan teriakan yang tiba-tiba itu. Dia mengernyit dan berkata dengan kesal, "Hei, apa yang kamu lakukan dengan panik seperti itu!"
Arman sama sekali nggak punya waktu untuk menjelaskan. Dia langsung bangkit dan dengan keras menekan kepala Marsha dan Vani ke bawah kursi.
"Apa yang sebenarnya ingin kamu lakukan!"
Tindakan kasar itu seketika membuat amarah Vani meledak.
Dor!
Pada saat ini, kaca depan mobil yang sedang berjalan tiba-tiba pecah!
Jleb.
Sebuah peluru menembus dahi sopir. Kemudian, bersamaan dengan semburan darah merah, peluru itu menuju bantal kepala kursi belakang.
Dor.
Peluru dengan mudah menembus bantal kepala kursi, lalu menembus mobil. Untung Arman sudah menekan kepala kedua wanita itu ke bawah. Jika tidak, akibatnya tidak dapat dibayangkan.
Peluru!
Jantung Marsha seketika berdetak kencang.
Ada orang yang ingin membunuhnya!
"Argh!"
Vani terkejut dan berteriak ketakutan.
Hal ini membuatnya tidak bisa b
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link