Bab 84
"Sayang, kamu dengar nggak, Nona Marsha bilang dia ingat aku! Sekarang, kita akan sukses!"
Setelah Marsha pergi, Thalia mengepalkan tangannya dengan erat. Dia sangat bersemangat hingga wajahnya memerah.
"Iya, aku dengar!"
Chris terlihat tidak percaya.
Dia tidak menyangka ternyata Marsha mengenal Thalia.
Dia pun berpikir kedatangan Marsha ke Kota Setala kali ini adalah untuk mengembangkan sebuah proyek besar.
Jika tidak, bagaimana mungkin Marsha akan melakukan penelitian dan pemahaman terlebih dahulu terhadap para pengusaha besar di Kota Setala.
Tahun ini, Thalia dinobatkan sebagai salah satu dari sepuluh pengusaha terkemuka dan termuda di Kota Setala. Pasti hal ini yang menarik perhatian Marsha.
Biasanya proyek yang ditangani langsung oleh Marsha berskala besar. Memikirkan semua ini, Chris merasa harus benar-benar memanfaatkan kesempatan ini dengan baik.
Chris menarik napas dalam-dalam, dengan penuh semangat melihat Thalia dan berseru, "Kali ini, Nona Marsha sangat mendukungmu, kita ha
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link