Webfic
Open the Webfic App to read more wonderful content

Bab 2

Menghadapi adegan yang begitu megah dan luar biasa itu. Arman terlihat tenang dan tidak terlalu terkejut. "Selamat datang, Pak Arman!" Semua orang menyambut Arman secara serempak. "Hmm." Arman mengangguk, lalu duduk di dalam mobil. Pada saat yang sama, Arman menekan tombol jawab di ponselnya. "Pak." Seketika itu juga, terdengar suara pria yang penuh hormat. "Hadi." Arman berkata dengan suara pelan. "Selamat datang kembali, Pak." "Pak, selama Pak Arman nggak ada di sini, aku sudah mengurus 150 perusahaan Pak Arman di seluruh negeri dan satu kuadriliun aset Pak Arman di luar negeri. Sekarang, Pak Arman sudah kembali. Aku akan mentransfer aset-aset ini kepada Pak Arman secara bertahap dalam waktu satu hari." "Nggak perlu buru-buru. Kamu sendiri juga tahu, aku sudah terbiasa bermalas-malasan selama lima tahun terakhir ini." "Wanita itu yang sudah membebani Pak Arman." Nada suara Hadi tiba-tiba menjadi dingin dan tajam. "Pak Arman, apa Pak Arman ingin aku membuat perusahaannya bangkrut?" Selama beberapa tahun terakhir, jika bukan karena majikannya memerintahkan Hadi untuk menjaga Thalia secara diam-diam, bagaimana mungkin bisnis wanita itu bisa berkembang seperti sekarang? Bagaimana mungkin dia bisa terpilih sebagai salah satu dari sepuluh pengusaha terkemuka di Kota Setala? Wanita ini tidak tahu terima kasih! "Lupakan saja. Biarkan saja dia." Arman berkata dengan acuh tak acuh. Bagaimanapun, mereka berdua pernah menikah. Tidak perlu menghancurkan sampai sejauh itu. Lagi pula, setelah mengetahui watak asli Thalia, Arman tidak lagi memiliki perasaan apa pun terhadapnya. Setelah itu, mereka menempuh jalannya masing-masing. "Baik, Pak." Setelah menerima perintah tersebut, Hadi kemudian bertanya pada Arman, "Pak Arman, apa Pak Arman masih berencana untuk tinggal di Kota Setala dalam waktu dekat ini?" "Ya. Aku belum memutuskan mau pergi ke mana. Jadi, aku akan tinggal dulu di sini." "Kalau begitu, Pak, aku akan menyerahkan terlebih dulu lima perusahaan Pak Arman di Kota Setala ini kepada Pak Arman." "Kamu ini ... " Arman tersenyum dan menggelengkan kepala. "Oke. Berikan saja yang itu dulu padaku." "Baik, Pak. Termasuk hotel, total Pak Arman memiliki lima perusahaan di Kota Setala. Di antara kelima perusahaan itu, Grup Yaksa memiliki nilai pasar tertinggi saat ini, yaitu mencapai 600 triliun. Grup Yaksa juga menduduki peringkat pertama di antara semua grup di Kota Setala. Jauh melampaui peringkat kedua dengan selisih dua kali lipatnya." "Grup Yaksa?" Raut wajah Arman berubah dan dia berkata, "Aku akan pergi ke Grup Yaksa untuk melihat-lihat nanti." Grup Yaksa adalah perusahaan pertama yang didirikan Arman. Grup Yaksa sangat berarti bagi Arman. "Pak Arman, kapan Pak Arman berencana untuk pergi ke sana?" "Mungkin sekitar jam tiga sore." "Baik, Pak. Aku akan segera memberi tahu Pak Alvaro dan memintanya untuk menyambut Pak Arman di pintu masuk perusahaan jam tiga sore nanti!" "Oke." Setelah menutup telepon, Arman tidak bisa menahan diri untuk tidak menggelengkan kepalanya. Pria bernama Hadi itu masih seserius dahulu. Namun, lima tahun berlalu begitu cepat. Selama lima tahun terakhir, Arman sudah menyerahkan hampir segalanya untuk Thalia. Hanya saja, Thalia tidak mengetahuinya. Arman sendiri tidak menyesal melakukan semua itu. Hal tersebut karena peristiwa yang terjadi pada 15 tahun yang lalu. Pada malam di mana hujan turun dengan begitu derasnya, Arman diusir oleh keluarganya karena menderita penyakit kronis. Kemudian, Arman terdampar di jalanan Kota Setala. Pada saat Arman kelaparan dan kedinginan, seorang gadis kecil berpakaian sederhana, memberikan satu-satunya roti yang dimilikinya kepada Arman. Gadis itu juga mengatakan kepada Arman bahwa kehidupan itu manis. Tak lama kemudian, gadis itu dibawa pergi oleh pengasuh yang datang. Namun, saat pergi, jepit rambut kupu-kupu berwarna merah muda terlepas dari rambut gadis itu. Arman mengambil jepit rambut itu dan selalu mengingat apa yang dikatakan gadis itu kepadanya. Kemudian, Arman dibawa pergi oleh seorang pria tua misterius. Pria tua itu bukan hanya menyembuhkan penyakit kronis Arman, tetapi juga mengajarkan semua keahliannya pada Arman, sehingga Arman bisa berdiri di puncak dunia. Selama bertahun-tahun, banyak bangsawan kerajaan yang memberikan bantuan kepada Arman. Arman juga menerima banyak surat cinta. Namun, Arman menolak semuanya. Hanya ada gadis itu di dalam hati Arman. Hasil tidak akan mengkhianati usaha. Lima tahun lalu, Arman menemukan gadis itu melalui jepit rambut. Gadis itu adalah Thalia. Pada saat itu, Thalia tidak memiliki apa-apa. Dia hanyalah seorang karyawan kecil di sebuah perusahaan biasa. Arman dengan tegas meninggalkan segalanya dan memilih untuk berada di sisinya secara diam-diam. Arman merahasiakan hal ini dari Thalia. Dia hanya ingin melindungi gadis itu secara diam-diam. Siapa sangka, akhirnya akan menjadi seperti ini. Selama bertahun-tahun, Arman menyimpan jepit rambut itu dengan hati-hati. Dia menyimpannya di dalam kotak kayu, di laci kamar tidurnya bersama Thalia. Kali ini, Arman tidak membawa pergi jepit rambut itu. Hal tersebut karena tidak ada lagi cinta yang tersisa di hati Arman. Mengenai surat cinta yang disimpan Arman bersama jepit rambut itu, biarkan saja Thalia melihatnya. Jika Thalia salah paham dan mengiranya pria bajingan, biarkan saja. Toh mereka sudah bercerai. Kedepannya, mereka tidak akan memiliki kesempatan untuk bertemu kembali. Arman akan tinggal di Kota Setala, paling lama hanya satu minggu saja. Dia masih memiliki hal yang lebih penting untuk dilakukan. "Sopir, ayo kita pergi. Kita jalan-jalan dulu di Kota Setala ini. Kemudian, baru kita pergi ke perusahaan nanti." kata Arman. Selama beberapa tahun menikah, Arman belum pernah benar-benar melihat Kota Setala. Jadi, dia ingin pergi melihatnya. "Baik, Pak Arman!" Iring-iringan mobil Maybach itu melaju dengan megahnya. Adegan tersebut mengagetkan penjaga keamanan di pintu masuk vila. Orang berpengaruh seperti apa yang mampu menunjukkan kemegahan semacam ini? Di sisi lain. Di dalam vila. Saat sedang merapikan barang-barangnya, Thalia menerima telepon dari ibunya. "Ada apa, Bu?" "Ibu hanya ingin tahu, bagaimana kabar perceraianmu dengan Arman?" "Lancar, Bu." "Anak itu nggak mengambil uangmu, 'kan?" "Tenang saja, Bu. Bagaimana mungkin aku membiarkannya mengambil satu sen pun dariku?" Selama beberapa tahun ini, apa yang dimakan dan dikenakan Arman, semuanya merupakan pemberian Thalia. Sudah cukup semua itu! Masih ingin mendapatkan kompensasi cerai? Jangan mimpi! "Baguslah kalau begitu. Ngomong-ngomong, bagaimana perkembangan hubunganmu dengan Tuan Muda Chris sekarang?" "Bagus sekali, Bu." "Kalau begitu, dalam beberapa hari kedepan, tolong segera kamu undang Tuan Muda Chris untuk makan di rumah. Ibu akan memasak makanan enak untuk kalian berdua. Sekalian, cepat selesaikan masalah pernikahan kalian. Kamu sendiri juga tahu, dia itu tuan muda salah satu dari empat keluarga kaya di Kota Setala. Kalau kamu menikah dengannya, masa depanmu dan masa depan kita akan ... " "Aku tahu, Bu. Aku akan memberi tahu Chris. Aku akan menemaninya pergi ke Grup Yaksa untuk merundingkan proyek besar nanti." "Baiklah, Nak. Lanjutkan saja pekerjaanmu. Ibu nggak akan mengganggumu lagi." "Hmm. Oke." Setelah menutup telepon, Thalia memikirkan Tuan Muda Chris, lalu memikirkan Arman. Hatinya langsung penuh dengan perasaan mual terhadap Arman. Thalia benar-benar sudah bersama pria seperti itu selama lima tahun! Jika bukan karena Arman yang menghalanginya, pasti Thalia sudah lama menikah dengan Tuan Muda Chris dan sekarang menjadi Nyonya Muda Keluarga Sagara. Memikirkan hal tersebut, Thalia menjadi marah dan berniat untuk membuang semua barang milik Arman. Dia pergi ke kamar tidur. Thalia mengeluarkan semua pakaian Arman dari lemari dan melemparkannya ke lantai. Saat mencapai tumpukan paling bawah. Thalia membuka laci dan melihat sebuah kotak kayu di dalamnya. Kotak kayu ini seharusnya juga milik Arman. Akan tetapi, Thalia belum pernah melihatnya sebelumnya. Didorong oleh rasa ingin tahu, Thalia pun membuka kotak kayu tersebut. Di dalamnya, terdapat tumpukan kertas yang tebal. Thalia mengambilnya dan melihatnya. Ternyata, masing-masing lembaran kertas itu adalah surat cinta yang ditulis untuk Arman. Ada dari putri mantan Presiden Amderika, Putri Elysabet, yang saat ini menjadi ratu Kerajaan Matahari Terbit ... Masing-masing dari mereka merupakan wanita cantik yang sangat terkenal di dunia saat ini. Mereka juga memiliki status yang menakutkan! Di antara mereka, ternyata juga ada putri dari keluarga kaya dan berkuasa nomor satu di Kota Yardan, yaitu Keluarga Setiadji dari Kerajaan Parwiz! Wajah Thalia langsung menjadi pucat pasi. Dia benar-benar tidak percaya jika surat cinta ini ditulis oleh mereka untuk Arman. Oleh karena itu, hanya ada satu fakta. Jadi, selama lima tahun terakhir, Arman diam-diam berfantasi tentang mereka dan memalsukan surat cinta ini! "Pria gila ini benar-benar bejat!" Thalia mengumpat dengan marah. Dia merasa mual di dalam hati. Thalia begitu marah sampai-sampai membanting kotak kayu itu dengan keras ke lantai. Surat cinta itu bertebaran di mana-mana. Sebuah jepit rambut kupu-kupu berwarna merah muda jatuh dari dasar kotak kayu tersebut. "Apa ini?" Thalia memicingkan matanya dan mengambil jepit rambut itu dari lantai. Makin melihatnya, makin Thalia merasa familier pada jepit rambut itu. Benar! Bukankah ini jepit rambut yang dibelinya bersama Sofia di sebuah kios kecil yang mereka lewati pada musim penghujan, saat mereka masih kecil dahulu? Pada saat itu, masing-masing dari mereka mendapatkan satu jepit rambut. Mereka berdua sepakat untuk menggunakan jepit rambut ini sebagai tanda persahabatan abadi mereka, saat mereka dewasa nanti. Jepit rambut milik Thalia masih disimpannya dengan baik sampai sekarang. Kenapa Arman bisa memiliki jepit rambut yang sama?

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.