Bab 233
Arman masuk ke kamar dan berjalan selangkah demi selangkah menuju Sofia.
"Siapa yang izinin kamu masuk!"
Thalia langsung berteriak dengan marah ketika melihatnya.
Plakkk!
Arman tampak acuh tak acuh dan menampar wajah Thalia dengan kencang.
Tenaganya sangat kuat.
Bibir Thalia langsung berdarah. Dia terhuyung dan jatuh duduk di lantai dengan bingung.
Suara yang mengganggu itu langsung menghilang.
Arman tidak menoleh dan langsung menghampiri Sofia.
Pada saat ini ...
Sofia meringkuk dan tubuhnya gemetar.
Melihat Arman tiba-tiba muncul di depannya, dia bertanya dengan kaget, "Arman?"
"Iya, aku di sini."
Arman tampak sangat prihatin.
"Huhuhu ... "
Sofia tiba-tiba menangis dan bersandar dalam pelukan Arman.
"Huhuhu ... Arman, aku takut banget tadi ... "
Sofia menangis dengan kencang. Bahunya gemetar tanpa henti.
Dia benar-benar mengira akan dinodai oleh kedua pria itu tadi.
"Sudah nggak papa. Ada aku di sini."
Arman membelai dengan lembut tubuh Sofia yang masih gemetar. Niat membunuh dalam t

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link