Bab 229
"Arman, kita sudah sampai di rumahmu."
Di depan Vila Widuri, Sofia melihat Arman di kursi sampingnya dan berkata dengan lembut.
"Kalau gitu, aku balik dulu."
Arman menatap Sofia sambil tersenyum.
"Oke, kalau mau curhat, telpon aku saja. Jangan dipendam dalam hati."
Sofia menggigit bibirnya dengan lembut.
Ketika mengucapkan ini, matanya sedikit berbinar seperti kilauan cahaya di permukaan danau.
"Tenang saja, aku ngak papa."
Arman berkata sambil tersenyum, "Aku pulang dulu ya. Jangan lupa ngirim pesan padaku setelah sampai di rumah."
"Hm, iya."
Sofia mengangguk dengan lembut.
Setelah mereka berpisah ...
Sofia pergi dengan BMW 320i.
Arman kembali ke vila.
Setelah masuk ke kamar tidur, dia langsung berbaring di tempat tidur.
Semua adegan tadi kembali terlintas di benaknya begitu saja, seperti sebuah film.
Dia tidak menyangka Marsha sudah memiliki tunangan.
Apalagi mereka berdua segera menikah setengah bulan lagi.
Namun, dia sedikit bingung.
Marsha, padahal sudah memiliki tunangan, mengapa

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link