Bab 215
"Kamu nggak terima?"
Marsha menatap Thalia dengan dingin.
"Iya, aku nggak terima!"
Thalia memprotes dengan keras, "Aku nggak ngelakuin kesalahan apa pun, kenapa harus diboikot?"
Chris yang mendengar ini dari samping sangat ketakutan dan segera menyuruh Thalia untuk diam. "Apa kamu sadar lagi ngomong sama siapa? Cepatan diam!"
"Kenapa aku harus diam!"
Thalia berkata dengan kesal.
Lagi pula, dia segera kehilangan segalanya, tidak ada yang perlu ditakutkan.
Dia menatap Marsha dengan tajam. "Nona Marsha, apa hubungan Anda dengan Arman? Aku cuma mandang rendah mantan suamiku karena dia telah manfaatin aku selama lima tahun. Kenapa malah harus diboikot oleh Keluarga Setiadji?"
"Apakah dalam masyarakat ini, mereka yang berkuasa dan berpengaruh bisa nindas orang lain seenaknya dan berhak ngerampas hak untuk ngomong yang sebenarnya?"
"Nona Marsha, aku selalu ngehormatin Anda, tetapi Anda nggak boleh nindas orang lain seenaknya!"
"Sombong sekali wanita ini! Dia pikir dirinya siapa? Beraninya ber

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link