Webfic
Open the Webfic App to read more wonderful content

Bab 176

Vani terkejut, wajahnya juga tampak pucat. Jendela ventilasi di toilet terbuka. Ini menunjukkan bahwa seseorang telah melarikan diri melalui jendela itu! Kemungkinan orang itu adalah pembunuh yang dikatakan oleh Arman. Vani berpikir seperti itu karena tinggi jendela tersebut hampir mencapai tiga meter. Jendela yang dipasang setinggi itu untuk mencegah pengintipan dari luar. Selain itu, kaca jendela juga dilapisi dengan kaca film. Orang normal sama sekali tidak mungkin bisa mencapai ketinggian itu. "Arman, itu ... jendela itu bukan kamu yang buka, 'kan?" Vani melihat ke Arman. Saat bertanya, wajahnya terlihat pucat. "Bukan." Arman menjawab, lalu menggelengkan kepalanya. Mendengar jawab itu, wajah Vani bertambah pucat. Dia yakin bahwa ketika dia masuk tadi, jendela itu tertutup. Karena dia sudah memperhatikan sekelilingnya begitu masuk. Teringat tadi ada pembunuh yang terus bersembunyi di toilet. Teringat kematian begitu dekat dengan dirinya ... Vani seketika merasa takut. Dia berpikir,

Locked chapters

Download the Webfic App to unlock even more exciting content

Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.