Bab 170
Ucapan Marsha itu
menghujam jantung Arman dengan telak.
Dia langsung terdiam.
Ya, Marsha adalah seorang tuan putri, sementara Arman hanyalah seorang pengawal rendahan.
Suatu hal yang wajar bagi seorang putri yang sedang dalam kesulitan untuk jatuh cinta dengan ksatria yang menyelamatkannya.
Namun, perasaan itu akan cepat memudar seiring berjalannya waktu.
Setelah akal sehatnya kembali, sang putri akan menyadari bahwa ksatria tetaplah ksatria.
Yang seharusnya berdiri di sisinya adalah seorang pangeran.
Begitulah, Arman pun berjalan pergi dengan cemoohan dan ejekan dari Keluarga Setiadji.
Dia meremas surat perpisahan yang Marsha tulis untuknya dengan erat hingga membentuk bola.
Arman benar-benar merasa terpukul.
Beberapa hari setelah itu, Arman yang merasa lelah pun memutuskan untuk meninggalkan Kota Yardan.
Dari kejadian dengan Marsha, Arman menyadari bahwa seorang pria benar-benar membutuhkan takhta dan kekuatan!
Arman pun mulai memanfaatkan jaringan dan sumber dayanya yang tersebar di
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link