Bab 102
"Nggak! Jangan harap kamu boleh ke mana-mana! Biar aku sendiri yang memeriksamu!"
Cassia balas mengomel dengan marah sambil menatap Arman dengan tajam.
"Mau Bu Cassia sekalipun yang memeriksaku, jawabanku tetap sama. Aku sudah memberi tahu semua yang perlu kuberi tahu."
Arman menjawab sambil balik menatap Cassia dengan tenang.
"Oh, kamu merasa hebat banget, ya? Kalau gitu, coba jelaskan menurutmu aku salah paham di bagian mana!"
Cassia menyahut sambil menggertakkan giginya dengan kesal.
Cassia mencegat mobil yang para pasukan bayaran ini gunakan, lalu langsung mengurus mereka dan memastikan keamanan si korban.
Cassia sama sekali tidak merasa ada tindakannya yang salah.
"Mudah sekali, kesalahanmu adalah karena kamu terlalu pede dengan kemampuanmu sendiri."
Arman menjawab pertanyaan Cassia.
"Kepedean?"
Cassia pun mengernyit.
"Iya, kamu melakukan kesalahan sangat fatal saat berhadapan dengan rekan terakhir mereka karena berniat menjaganya agar tetap hidup. Kamu cuma sekadar membuat lawanm
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link