Bab 44
"Ah, sudahlah, biar aku saja yang langsung pesan."
Yulia takut keluarganya tidak berani memesan setelah tahu harga makanan di sini, jadi dia langsung memesan.
"Ibu, maaf ya Ibu terpaksa menginap di hotel murah ini."
Yulia berujar dengan mata yang berkaca-kaca.
"Aduh, nggak masalah! Ibu bisa tinggal di mana saja!" hibur Nenek. Dia tahu betapa terpuruknya hidup Yulia. Walaupun Yulia tidak pernah menceritakannya setiap kali pulang, tetap saja dia tahu satu dua hal dari cucu-cucunya.
Setelah makan, Yulia mengantar mereka ke hotel murah di seberang.
"Hah! Cuma satu kamar?" pekik Yulia dengan marah, wajahnya sampai memerah. Dia pun segera menelepon Andy.
Telepon pertamanya diputus, tetapi Yulia tidak menyerah dan menelepon dua kali lagi. Teleponnya akhirnya diangkat.
"Andy, kenapa kamu hanya pesan satu kamar buat ibu dan adikku?" tanya Yulia, tetapi nada bicaranya tidak begitu keras. Sepertinya dia sudah kehilangan ketegasannya karena sudah lama menjadi ibu rumah tangga.
"Terus, mau pesan be
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link